Pergerakan saham-saham Panin Group masih terus melanjutkan kenaikan di tengah rumor masuknya investor baru yang akan mencaplok PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin).
Sepanjang tahun ini, saham lima emiten yang masuk ke Panin Group telah melesat gila-gilaan. Berdasarkan data RTI, saham Bank Panin (PNBN) pada penutupan perdagangan Jumat (21/10) ditutup naik 3,8% ke level Rp 2.730. Ini merupakan rekor tertinggi sepanjang masa. Dalam sepekan terakhir, harganya sudah melesat 13,75% dan sepanjang tahun ini tercatat telah meroket 254,5%.
Adapun saham PT Panin Financial Tbk (PNLF) sudah terbang 333,14% sepanjang tahun ini. Dua saham anak usaha Bank Panin yakni PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) dan PT Clipan Fianance Indonesia Tbk (CFIN) merangsek naik masing-masing 11,76% dan 58,4%. Sedangkan saham PT Paninvest Tbk (PNIN) telah melesat 181,62%.
Baca juga: Transaksi Investor Meningkat – BEI Targetkan Investor Domestik Tumbuh 30%
Nicodimus Kristiantoro, Research & Consulting Infovesta melihat kenaikan saham Panin Group dimulai sejak pertengahan Juni 2022 pasca munculnya kabar bakal diakuisisi Mitsubishi UFJ Financial Group Inc (MUFG). Sejak itu, tren pergerakan sahamnya terus meningkat hingga Oktober ini.
“Investor lain asal jepang yakni Sumitomo Mitsui Financial Group Inc (SMFG) juga diisukan tertarik mengakuisisi Panin. Persaingan dua perusahaan jepang dalam rencana akuisisi Bank Panin membuat saham di Panin Group jadi dilirik banyak investor,” kata Nico pada Kontan.co.id, Jumat (21/10).
Belakangan, lanjut Nico, kinerja kuartal II dari emiten di Panin Group yang tercatat positif juga menambah sentimen positif pada pergerakan saham mereka.
Kinerja positif itu memberikan optimisme pelaku pasar terhadap fundamental saham emiten Panin Group. Ia bilang, fundamental akan semakin bagus jika salah satu dari dua investor Jepang itu benar-benar merealisasikan rencana akuisisinya
Menurut Nico, rencana akuisisi atau masuknya investor baru ini akan membuat laporan keuangan Panin Group semakin kuat, market share semakin luas, dan competitive advantage meningkat.
Baca juga: Bupati Keerom Mendapatkan Penghargaan Indonesia Visionary Leader
Ia mengatakan PNBS dan PNBN yang berada pada sub sektor perbankan masih memiliki price to book value (PBV) yakni masing-masing 1,62x dan 1,27x lebih murah jika dibandingkan dengan rata- rata PBV sub sektor bank yang tercatat 3,37x.
Begitu pula PNIN dan PNLF yang berada pada sub sektor asuransi memiliki rasio PBV lebih murah dibandingkan rata2 pbv sub sektor asuransi.
“PBV saham PNIN 0,23x dan PNLF 0,79x, sedangkan rata-rata sub sektor asuransi sebesar 1,6x. Sehingga dapat dikatakan bahwa keempat saham itu masih memiliki potensi penguatan ke depannya,” ujar Nico.
Senada, Budi Frensidy Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia (UI) juga menilai bahwa kenaikan kencang saham Panin Group disebabkan kabar rencana akuisisi tersebut. Menurutnya, kenaikan itu masih akan terus berlanjut sampai ada bantahan atau kesepakatan yang diumumkan.
“Saya pikir PNLF masih bisa naik ke Rp 1.000 atau book value-nya. Saham-saham yang lain juga ada potensi kenaikan minimal PBV 1 atau lebih seperti PNLF,” kata Budi.
Adapun dua investor yang dikabarkan membidik Bank Panin sudah masuk ke bisnis perbankan di Indonesia saat ini. SMFG merupakan pengendali Bank BTPN, sedangna MUFG merupakan pemegang saham utama Bank Danamon.
Baca juga: Tingkat Bunga: Variabel Terpenting Pasar Keuangan
Nama MUFG yang paling berhembus kencang bakal jadi investor baru Bank Panin. Sumber KONTAN mengatakan, MUFG kini sedang melakukan due diligence atau uji pelayanan terhadap Bank Panin.
“Proses due diligence kabarnya sedang berlangsung,” bisiknya, Kamis (13/10).
Bank Panin merupakan bank swasta yang dimiliki oleh pengusaha Mu’min Ali Gunawan lewat PT Panin Investama Tbk dengan kepemilikan 46,04%. Ia berbagi kepemilikan dengan ANZ Group dari Australia. ANZ menggenggam saham Bank Panin 38,82% lewat Voltrain.
Sebelumnya, juga beredar kabar bahwa Mu’min Ali Gunawan, pengendali Bank Panin saat ini, sudah pamit kepada karyawan perseroan. Namun, Herwidayatmo Direktur Utama Bank Panin membantah kabar itu.
“Itu tidak benar,” ujarnya, Senin (29/9).
Ia menambahkan, belum ada transaksi yang dilakukan pemegang saham perseroan sejauh ini.
Pada pertengahan September lalu, CEO MUFG Group, Hironori Kamezawa melakukan kunjungan ke Indonesia. Ia mengatakan, MUFG telah menginvestasikan lebih dari US$ 14 miliar di berbagai bank di Asean, termasuk di Bank Danamon.
Baca juga: Tambah Usia! Transparansi dan Variasi Produk BEI Diharapkan Meningkat
Indonesia menjadi negara pertama di Asia Pasifik yang dikunjungi Hironori sejak terpilih menjadi CEO MUFG pada April 2020.
Baca juga: Dinilai Kemahalan, Saham Bank Digital Mana yang Masih Menarik?
Artikel ini telah tayang di kontan.co.id dengan judul “Sampai Kapan Saham Panin Group Bakal Terus Mendaki?”, Klik selengkapnya di sini:
https://investasi.kontan.co.id/news/sampai-kapan-saham-panin-group-bakal-terus-mendaki
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk
Editor : Tendi Mahadi